Kamis, 11 September 2008

Sejarah Penulisan Al-Quran

Skenario

Sejarah Penulisan Al-Quran

Jika kita telusuri bible ternyata ditulis lebih dari 30 orang, dengan rentang waktu 400 tahun setelah yesus disalip. Sejarah perjanjian lama saja bercerita tentang kejadian 1600 tahun sebelum yesus lahir. Kalau bible ditulis sedemikian rupa, bagaimana halnya dengan Alquran ? bagaimana Alquran ditulis ?apa bedanya dengan penulisan bible ? apa keistimewaan dibandingkan bible ???

Definisi

1. Bible adalah kitab suci umat kristen yang dibuat oleh manusia.

2. AL-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat yang diturunkan secara mutawatir dan bernilai Ibadah bagi yang membacanya.

3. Yesus adalah Tuhannya umat Kristen.

Pembahasan :

Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhhammad SAW sebagai mukjizat yang diturunkan secara mutawatir dan bernilai Ibadah bagi yang membacanya.

Sejarah turunnya Al-Quran

Al – Quran diturunkan secara beransur-ansur selama lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun Nabi Muhammmd SAW masih tinggal dimekah dan 10 tahun sewaktu Nabi Muhammad SAW tinggal diMadinah. Turunnya Al-Quran ada kalanya hanya berupa beberapa ayat dari sebuah surat atau berupa surat yang pendek secara lengkap hingga selesai semuanya diturunkan.

Al-Quran menggunakan beberapa ungkapan untuk menceritakan proses pewahyuan dirinya. Ungkapan yang dimaksud antara lain dapat dilihat dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya :

Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dengan yang bathil”.(Q.S.al-baqarah : 185)

Maksud ayat diatas adalah permulaan turunnya Al-Quran secara keseluruhan pada bulan Ramadhan, maknanya tertuju pada proses turunn ya Al-Quran secara berangsur-angsur sesuai dengan kejadian dan peristiwa-peristiwa selama lebih kurang 23 tahun.

Sejarah Pemeliharaan Al-Quran.

1. Pemeliharaan Al-Qur’an Pada Masa Nabi.

Sumber-sumber sejarah menyebutkan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an pertama sekali diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5. Ayat-ayat ini diturunkan ketika Nabi Muhammad berada di gua Hira’pada tanggal 17 Ramadhan, masih hidup. bertetapan dengan tanggal 6 agustus 610 M, saat Nabi berusia 40 tahun. setelah wahyu pertama turun, Nabi hanya menghafal dan menulisnya.

Semua ayat-ayat al-quran yang telah ditulis selanjutnya disimpan dirumah nabi dalam keadaan masih terpisah-pisah, Belum dihimpun dalam satu mushaf. Perlu juga diingat bahwa catatan mengenai al-quran pda masa Nabi sama sekali tidak bercar dengan tulisan-tulisan lain yang bukan al-quran, karena Nabi memberikan suatu ketentuan yang Sangat ketat, bahwa hanya ayat-ayat al-quran yang boleh ditulis.

2. Pemeliharaan Al-Quran pada masa Khalifah Abu Bakar

Setelah nabi wafat,para sahabat secara aklamasi memilih Abu Bakar sebagai Khalifah.Pada awal kekhalifahannya banyak orang Islam yang Belem kuat imannya menjadi murtad dari Islam,terutama di Nejed dan Yaman.

Menurut sejarah peristiwa Yaman inilah yang melatarbelakangi munculnya kecemasan Umar bin Khatab dan mendorongnya untuk menyarankan kepada khalifah Abu Bakar agar secepatnya mengusahakan penghimpunan ayat-ayat Al-Qur’an menjadi satu mushaf,karena di khawatirkan sebagian ayat al-qur’an akan hilang dengan gugurnya sebagian penghafal Al-Qur’an.Ide Umar ini pada mulanya ditolak oleh Abu Bakar anegan alasan bahwa hal tersebut tidak pernah dilakukan nabi.Namun estelah musyawarah ada berbagai pertimbangan,Abu Bakar menerima ide tersebut lalu memerintahkan Zaid ibn Tsabit agar segera menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an dalam satu mushaf,meskipun ia seorang penghafal Al-Qur’an dan juga sebagai juru tulis wahyu yang utama tetapi dalam melaksanakan tugas suci ini ia berpegang pada dua hal,yaitu :

  1. Ayat-ayat Al-Qur’an yang benar di tulis dihadapan nabi dan tersimpan di rumah beliau.
  2. Ayat-ayat Al-Qur’an yang di hafal oleh para sahabat penghafal Al-Qur’an.

3. Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Khalifah Umar

Setelah Abu Bakar wafat Umar di pilih sebagai Khalifah.Mushaf Al-Qur’an yang berhasil disusun pada masa sebelumnya kini di simpan oleh Umar untuk pengamanan.Pada masa Abu Bakar mushaf Al-Qur’an tidak di perbanyak.Demikian pula Umar tidak memperbanyaknya sebagaimana yang telah disusun oleh Tim yang telah diketahui Zaid ibn Tsabit.Alasannya karena memang motif penghimpunan Al-Qur’an waktu itu bukan untuk kepentingan orang-orang,yang hendak menghafalnya,.namun hanya untuk menjaga keutuhan dan kemurnian Al-Qur’an saja.

4. Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Khalifah Usman

Pada masa Kepemimpinan Usman daerah kekuasaan Islam sudah semakin meluas.Umat Islam juga telah tersebar diberbagai pelosok Arab,pada periode ini timbal kecenderungan baru untuk mempelajari Al-Qur’an,termasuk mempelajari cara bacannya.Penduduk-penduduk daerah Islam waktui itu masing-masing menggunakan cara bacaan sahabat,guru yang di anggap bagus dan benar.Misalnya penduduk Syam memakai cara bacaan Ubay ibn Ka’ab,dan penduduk kuffah memakai cara bacaan Abdullah ibn Mas’ud dan lain-lain. Seorang sahabat brrnama Huzaifah menyarankan kepada khalifah Usnman agar segera mengusahakan keseragaman bacaan Al-Qur’an. Kalaupun terjadi perbedaan cara membacanya, diusahakan masih juga dalam batas-batas yang ma’tsur (diajar nabi), mengingat Al-Qur’an memang diturunkan dengan memakai tujuh diales bahasa arab yang berkembang waktu itu.

Bagaimana Al-Qur’an Ditulis

Dalam sejarah penulisan Al-Qur’an, Abu Bakar hádala orang pertama melakukan pengghimpunan Al-Qur’an dalam satu mushaf dan umar orang pertama mencetuskan ide untuk mengghimpun Al-Qur’an. Adapun Zaid Ibn Tsabit terrenal sebagai orang pertama melaksanakan penulisan dalam pengghimpunan Al-Qur’an dalam satu mushaf

Keistimewaan Al-Qur’an

  1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syri’at yang dibawa oleh para Babi.
  2. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati Amat Muhammad atas agama Allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta hancurnya kebathilan.
  3. Membenarkan Nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka yang mengabdikan jejak dan perninggalannya.
  4. Menampakkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya dengan apa yang diberitakannya tentang hal ihwal orang-orang terdahulu disepanjang kurun generasi.
  5. Salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendenggar dan menatap pesan-pesan yang terkandung didalamnya kedalam jiwa.
  6. Sebagai salah satu pedoman umat Islam untuk menuju jalan kebenaran.
  7. Tempat permohonan kepda Allah , jika kita membaca dengan benar.

Kesimpulan

  1. Al-Qur’an merupakan mekjizat rasulullah SAW,yang abadi sampai hari kiamat serta menantang orang arab untuk membuat satu ayat yang seumpama dengannya.
  2. Al-Qur’an hanya semata-mata dinisabkan (disandarkan) kepada allah dan seluruh isinya diriwayatkan secara mutawatir.
  3. Lafadz Al-Qur’an dan maknanya hádala wahyu dari allah dan membacanya m,enjadi Ibadan.
  4. Menjelaskan ke-balagah-an Qur’an dalam tingkat paling tinggi.
  5. Menunjukan kehebatan mukjizat Qur’an bahwa susaunan kalimat dimana salah satu beantuk pun tidak dapat ditandingi oleh sastra arab,merupakan bukti bahwa Qur;’an datangnya dari AllaH.
  6. Menggambarkan kisah-kisah atau pesan yang berkesan bagi manusia, contoh kisah Musa dan Firaun.

Daftar Pustaka

Manna’ al-Qaththan,mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, (t.t. Mansyurat al-‘ashr al-hadits,1393/1973M),hal.20

Zaini,Muhammsd, Ulumul Qur’an Suatu Pengantar, Yayasan Pena Banda Aceh, Bandz Aceh, 2005

Ar-Razi Fakhruddin, Mafathul Gaib, Study Ilmu Qur’an, Jakarta, 1992.

Tidak ada komentar: